Tuesday, March 12, 2013

Manusia Dan Kebudayaan

   
I.        Manusia
Dalam ilmu eksakta, Manusia dianggap sebagai kumpulan dari partikal-partikel yang membentuk jaringan-jaringan sistem (Ilmu Kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait saatu sama lain. Dan merupakan kumpulan dari energi (Ilmu Fisika). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia.(Ilmu Biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. Disebut juga homo economicus (Ilmu Ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (Sosiologi). Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan (Ilmu Politik). Manusia merupakan makhluk yang berbudaya (Ilmu Filsafat).
Unsur-unsur yang membangun manusia :
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia, seperti makan, minum, dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati manusia. seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa bahagia dan lain-lain. Unsur-unsur lain yang membantuk manusia :
  1. Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
  2. Hayat : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
  3. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
  4. Nafsu : diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
II.        Hakekat Manusia
    Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
  1. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
  3. Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
  4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
  5.  Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
  6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
  7.  Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
  8.  Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
  9.  Individu yang dikaruniai akal oleh Tuhan Yang Maha Esa agar dapat berfikir sebelum bertindak, memiliki rasa malu tidak seperti makhluk lainnya.
  10. Makhluk ciptan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
  11. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
  12. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
  13.  Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
III.        Kebudayaan
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti menolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihaslkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya.
Menurut E.B Taylor (1871) Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut C.A Van Peursen, kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hwan, maka manusia tidak hidup begut saja ditengan alam, melainkan mengubah alam.

IV.        Unsur – Unsur KebudayaanYang dimaksud dengan unsur disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
Unsur – unsur kebudayaan universal :
  • Sistem religi : produk manusia sebagai homo religius.
  • Sistem organisasi kemasyarakatan : produk dari mausia sebagai homo socius.
  • Sistem pengetahuan : produk manusia sebagai homo sapiens.
  • Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi : produk manusia sebagai homo economicus.
  • Sistem teknologi dan peralatan : produk manusia sebagai homo faber.
  • Bahasa : produk manusia sebagai homo loguens.
  • Kesinian : produk manusia sebagai aesticus.
Kebudayaan dibedakan menjadi 2 wujud:
a.      Kebudayaan Material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
b.      Kebudayaan Non Material
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

 V.        Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
  1. Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia : wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
  2. Kompleks aktivitas : berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi.
  3. Wujud sebagai benda : aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untu mencapai tujuannya.
VI.        Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Secara universal menyangkut lima masaalh pokok kehidupan manusia, yaitu:
•      Hakekat hidup manusia : hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm
•      Hakekat karya manusia : setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya
•      Hakekat waktu manusia : hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, masa lalu atau mas kini
•      Hakekat alam manusia : ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam
•      Hakekat hubugan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal
     VII.        Perubahan Kebudayaan
Masyarakat adan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. Tak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Terjadinya gerakan perubahan kebudayaan disebabkan oleh :
1.    Perubahan jumlah penduduk
2.    Perubahan lingkungan hidup
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya disfungsi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan bebeda. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi bila ada suatu kelompuk manusia dengan kebudayaan tertenru dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.
Proses aklultuasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dari massa silam. Biasanya, suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat- masyarakat lainnya. Pasa saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup. Beberapa masalah yang meyangkut proses tadi ialah :
A.     Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterma, diantaranya:
•     Unsur kebendaan
•     Unsur yang terbukti membawa manfaat besar
•     Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat
B.    Unsur-unsur kebudayaan asing manakan yang sulit diterima
•     Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi.
•     Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
C.    Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur baru
D.    Keterangan-keterangan apakah yang timbul sebagai akibat akilturasi tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidak Unsur Kebudayaan Baru :
•      Terbatasnya masyarakat memiliki hubugan atau kontak
•      Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
•      Sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
•      Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat









No comments:

Post a Comment